Aktifkan javascript dibrowser anda karena ada pesan penting dari pemilik blog ini... ~Welcome To Oke Bowo~: Menghadapi Anak Yang Sulit Didekati Di Sekolah Minggu -->

Laman

22 Mei, 2012

Menghadapi Anak Yang Sulit Didekati Di Sekolah Minggu

Bagaimana Menghadapi Anak Yang Sulit Didekati Di Sekolah Minggu

Sebagai pelayan anak, tentu saja kita sangat mencintai anak-anak.  Bahkan seringkali merasa tak ingin melepaskan pelukan mereka dan ingin selalu dekat dengan mereka.  Tuhan telah memberkati kita dengan kemampuan untuk mencintai dan menerima anak-anak, serta melihat mereka sebagaimana mereka di mata Tuhan.
Namun bagaimana dengan anak-anak yang malah tak mau mendapatkan perhatian dari kita. Di sebuah sekolah minggu, mungkin ada beberapa anak yang malah menutup dirinya, bahkan sulit untuk dijangkau.  Tak ada pelukan yang dapat diberikan karena seperti ada jarak ketidakpercayaan.  Namun sebagaimana Tuhan adalah Gembala yang baik, sebagai pelayan anak sebaiknya kita tetap mendekati mereka karena mereka layaknya seperti domba yang hilang perlu dibawa ke dalam kawanan.
Untuk menjangkau anak-anak yang sulit didekati memang membutuhkan kesabaran dan tekad suci. Tapi kita harus melakukannya. Miliki hati pelayan, maka hal itu akan berhasil.
Jadi bagaimana kita memulai untuk melakukannya?  Langkah-langkah ini dapat membantu kita dalam melayani anak-anak tersebut.  Namun perlu diketahui, bahwa langkah-langkah ini bukanlah langkah baku dan tidak ada timeline-nya.  Setiap anak itu berbeda.  Kita dapat mengulang langkah-langkah dalam waktu yang lama.
1. Layani dulu diri sendiri.  Ingatkan diri kita bahwa kita bukanlah pribadi yang ditolak. Ini bukan tentang kita-ini adalah perang merebut jiwa yang berharga. Sikap menyendiri sebenarnya merupakan bukti dari sebuah perjuangan untuk mengatasi masalah.
2. Fokus pada Yesus.  Ajarkan tentang Dia, ceritakan tentang Dia.  Firman-Nya jelas, dapat menjadi keajaiban bagi yang mendengarkannya.
3. Berdoalah secara pribadi untuk anak-anak itu. Bawa mereka di hadapan Tuhan setiap hari.  Mintalah hikmat dan wawasan tentang menjangkau mereka.
4. Tugaskan seseorang.  Anak-anak yang telah disakiti oleh orang dewasa atau anak yang sangat pemalu mungkin tidak tumbuh menjadi pribadi yang hangat. Perlu seseorang yang hampir sebaya dengan anak tersebut untuk berteman dengannya.  Seorang remaja mungkin lebih cocok untuk mendekati anak yang sulit.
5. Hadapi kemarahan dengan cinta.  Anak-anak yang sulit dijangkau mungkin akan menunjukkan kemarahan.  Setiap tindakan yang tak terduga dan juga kemarahan harus dihadapi  dengan cinta.  Cinta menenangkan, cinta menyembuhkan.
6. Menghormati batas-batas anak.  Jangan sentuh, jika ia tak ingin disentuh. Jika ia enggan untuk dipeluk, hormati kemauannya.  Tidak semua orang senang dipeluk. (memang menyedihkan).
7. Tunggu kesempatan. Ketika Kristus terlibat, maka keajaiban akan terjadi! Bersiaplah untuk kesempatan tersebut. Jangan heran jika anak yang sulit dijangkau itu akhirnya mengaku pada Anda atau meminta Anda untuk berdoa.  Segeralah tanggapi mereka dan jangan membuat mereka menunggu. Kita mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan lain.
8. Berikan perhatian khusus.  Bisa dengan melakukan kunjungan ke rumah mereka di luar jam sekolah minggu, yang bisa membawa keakraban di luar sekolah minggu.
9. Jadilah tulus. Anak-anak bisa melihat kepalsuan dengan mudah.  Selalulah berlaku jujur.
10. Jangan membuat janji yang tak bisa ditepati.  Cara tercepat untuk menggagalkan semua kerja keras kita adalah mengingkari janji.  Bagi anak yang sulit dijangkau, janji merupakan "bukti" bahwa kita tidak benar-benar peduli.  Hati-hati pada hal-hal yang dijanjikan.
Anak-anak  sulit dijangkau membutuhkan kita, pelayan anak.  Dengan memahami mereka maka kita akan dapat membawanya kepada salib.

Sumber: Children Ministry http://anakbersinar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar